Ini late post banget. Tapi gapapa lah, mau share aja kalo biasanya habis 500 ribuan buat ke karimun kali ini aku hanya bermodalkan 250 ribu. Kamu ga salah baca kok, emang cuma 250 ribu ga lebih satu sen-pun. Dan 250 ribu itu udah termasuk makan lho ya.
Berawal pas lagi rapat diksar KSR dan tiba- tiba Mas Aziz, Mbak Dewi dan Mas Alif menawariku untuk bergabung ke dalam trip Karimun Jawa, aku langsung semangat mengiyakan tawaran tersebut tanpa mempertimbangkan kalo pas hari H itu aku ada pradik ijo. Apalagi tambah semangat buat ikutan setelah Mas Alif bilang kalo biaya yang kemungkinan bakal dikeluarin cuma berkisar antara 230ribuan aja.
Malam sebelum keberangkatan Mbak Dewi menjemputku ke kosan untuk briefing bareng mas alif. Dan saat itu aku juga baru tau kalo mas alif baru aja dari Karimun dan pulang ke semarang di hari itu juga, padahal besok dianya bareng kita berangkat ke karimun lagi..... waaaah! Dalam briefing singkat tersebut, akhirnya saya tau siapa saja yang ikutan ke karimun. Yaitu mas aziz, mbak dewi, mas catur, mas alif, dan aku. Yes. Cuma berlima kita ke karimunnya. Mas alif ngelist barang- barang yang musti dibawa dan perkiraan total biaya yang bakal dikeluarin. Dan estimasi biaya per orang adalah 250 ribu, udah termasuk makan penginapan snorkelling dan diving. Melenceng dari perkiraan awal yang cuma 230ribu, karena jumlah personel yang ikut ga bisa mencukupi sepuluh orang. Malem itu juga kita masih berusaha buat nyari personil lagi. Lebih murah dari 250 ribu dan kita ke karimun, wow it's amazing. Coba kita berhasil dapet tambahan personel. Andai. Tapi karena waktu yang udah mepet banget, yaaa tetep aja kita berlima berangkatnya.
Dan kalian tau kita berangkat jam berapa? Empat pagi, meeeen! Ya. Dan ga ada ngaret- ngaretan pas itu. Saya dateng posko jam 4 kurang, dan cuma mbak dewi yang belum dateng. Mas aziz dan mas alif tidur di posko setelah briefing semalem dan mas catur datang lebih dulu dari saya. Dan perjalanan dimulai pagi itu.
Dimulai dengan perjalanan ke Jepara dengan kuda besi beroda. Jalanan masih lengang dan saat adzan subuh berkumandang kita telah sampai di Demak, akhirnya kita menyempatkan diri untuk ke Masjid Agung Demak. Seusai menunaikan Solat Subuh, kita melanjutkan perjalanan. Kembali jalan masih cukup sepi. Sialnya aku yang malam sebelumnya baru bisa tidur jam 12 malam dan harus bangun jam setengah tiga karena belum sempat packing, diperjalanan setelah Masjid Agung tersebut rasa kantuk menyerangku dengan sadisnya. Sempat beberapa kali tidak sengaja aku sampai ketiduran. Helmku dan helm mas aziz berkali- kali saling beradu karena aku yang terkantuk- kantuk. Jujur aku sangat tersiksa diperjalanan demak- jepara tersebut karena ngantuk yang luar biasa mahadahsyat tersebut. Ah rasanya mau cepat- cepat sampai ke Marina dan naik kapal kemudian tidur. Akhirnya sekitar pukul setengah tujuh kita sampai di Pantai Marina. Mas Alif langsung menemui kenalannya yang ada di sana dan mengurus tiket kapal serta membeli sarapan di warung. Aku, mba dewi, mas aziz, dan mas catur menunggu di tempat parkir sembari makan kuaci merk cia- cia (ini perdana aku makan kuaci merk cia- cia, enak juga tenyata, sebelumnya aku setia mengkonsumsi kuaci cap gajah) hingga akhirnya mas alif dan temannya itu kembali kemudian meminta mas aziz dam mas catur untuk memarkirkan motor di tempat temannya mas alif (aku lupa namanya -_- kalo ga salah namanya Mas Ari, kalo ga salah sih hehehe). Seusai menitipkan motor, mas alif menunjukkan kamera waterproof yang dipinjamkan kepadanya secara cuma- cuma. Ah beruntung sekali kita :) Tiket kapal sudah ada di tangan, dan kita mulai melangkahkan kaki menuju kaki. Perjalanan sesungguhnya di mulai.
Kita naik kapal sekitar jam setengah delapan, sementara kapal berangkat jam sembilan kurang. Kapal penuh sesak oleh penumpang, tidak ada kursi penumpang yang kosong, kita hanya mampu menemukan tiga kursi kosong dan kemudian kita pakai untuk meletakkan barang- barang. Kemudian kami duduk di tangga seraya menyantap nasi bungkus isi ikan dan sayur yang murah bin enak itu. Yummy! Selesai makan kita mencari posisi di parkiran kendaraan yang kosong untuk dijadikan tempat untuk istirahat. Akhirnya kita berhasil menemukan tempat yang pas dan cukup longgar untuk menggelar dua buah matras. Aktifitas kita di kapal cukup monoton, awalnya kita makan kuaci, ngobrol dikit, kemudian satu persatu diantara kita tumbang dan memutuskan untuk tidur, yaah hanya seperti itu aktifitas kita di kapal. Hingga akhirnya jam menunjukkan pulul tiga kurang, dan kepulauan karimun jawa telah terlihat di pandangan kita. Sebentar lagi untuk pertama kali aku menjejakkan kaki di pulau karimun, pulau yang tersohor namanya itu.
.....Bersambung.....