AYU PERMATASARI

-Terlahir sebagai penulis bagi diri sendiri-

Minggu, 26 Januari 2014

Saya belajar.

Dulu pas jaman SMA aku pernah nanya ke senior Pramuka, beliau seangkatan dengan kakakku dan merupakan kakak dari adek kelasku, damai. Namanya mas Tabah. Aku nanya ke dia "Apa alasan dia ikut organisasi? Motivasinya apa?". Pertanyaan tersebut aku lontarkan kepada beliau bukan untuk urusan melengkapi tugas atau semacamnya. Di tengah gerimis yang setia membasahi tanah Boyolali malam itu, saat aku dan beliau sedang asik dalam sebuah obrolan ringan di dalam chatting mxit, dan aku merusaknya dengan sebuah pertanyaan yang tiba- tiba saja melintas dalam pikiranku. Karuan saja arah obrolan kami langsung menjadi (cukup) serius. Awalnya beliau menjawab singkat : Belajar. Titik. Ya cuma gitu doang. Dan aku yang pendiam ini akhirnya berhasil memancing beliau untuk mengeluarkan jawaban yang lebih panjang lengkap dengan petuah- petuah bijaknya, karena sesungguhnya itulah yang aku inginkan. Beliau kemudian kembali mengetik jawabannya kurang lebih seperti ini: "Ya belajar dik, kita kan belajar ga cuma tentang matematika, fisika, kimia gitu doang. Kita kan harus belajar tentang banyak hal. Dan yang kita dapat di dalam kelas itu ga cukup buat kita menjalani kehidupan ini. Ya dari organisasi itu kita belajar. Belajar ngelatih mental, belajar kepemimpinan, belajar sosialisasi, dan belajar buat ngomong juga kan?"
Dan seusai aku membaca chat mas Tabah tersebut akhirnya AKU BELAJAR. Aku belajar kalo selama aku di bintal (binaan mental) di pramuka dan pmr bukan hanya sebatas hasrat senior untuk membentak- bentak dan memarahiku seenak udelnya. Bintalan tersebut dimaksudkan untuk benar- benar melatih mentalku, dan mulai detik itu sampai sekarang aku berusia 21 tahun aku sudah merasakan efek positif dari bintalan itu sendiri. Aku belajar kalo organisasi memberikanku lebih. Iya, lebih. Lebih dari apa yang aku minta dan pengen. Aku ikut PMR misal, aku pengen bisa Ilmu PP, tapi yang aku dapatkan lebih daripada itu. Pertama, jelas aku dapet ilmu. Dan yang kedua aku dapet keluarga baru. Dan bonusnya aku dapet pengalaman, meskipun ga selamanya pengalaman yang didapet baik tapi pengalaman apapun itu tetep berharga banget men! Misalnya pengalaman aku nyasar dikit pas pelantikan pmr, itu pengalaman buruk, ya buruk banget. Tapi gara- gara nyasar dikit
itu sosok pemimpin dalam diri aku bisa muncul. Atau pengalaman dimarahin sama guru pembina PMR gara- gara masalah obat di UKS, itu juga pengalaman buruk, tapi aku bisa belajar buat lebih hati- hati lagi dan ga ceroboh.
Kini, aku kembali ikut organisasi di kampus. Ga jauh- jauh dari PMR aku ikutan KSR, dan buat menyalurkan hasrat pas jaman SMA yang ga kesampean buat ikutan Persada akhirnya aku gabung ke Psikologi Hijau. pecinta alamnya psikologi undip. Dan jawaban Mas Tabah dari pertanyaanku beberapa tahun lalu itu selalu dan selalu menjadi semangat untuk aku gabung organisasi. Dari organisasi kita bisa belajar. Belajar tentang apapun. Ga terbatas. Intinya apapun lo mau itu ada di organisasi. Syaratnya asal mau lebih buat mau belajar, belajar, dan belajar. Salah satunya ya buat belajar nerima pengalaman buruk selama di organisasi dan ngambil apa hikmah dibalik pengalaman itu dan bagaimana kita mau bersikap. Kalo aku sih selama ini kalo aku ada masalah atau pengalaman buruk selama di organisasi aku memilih buat diem. Yaaa diem kan bukan berarti ga ngapain- ngapain.
Thanks to Mas Tabah, kakak dari dek Damai yang selalu menjadi inspirator buat saya. Hehehehe. Btw, udah lama ga kontak- kontakan sama Mas Tabah dan adeknya.
Read More

Selasa, 13 Agustus 2013

KARIMUN JAWA (MODAL) 250 RIBU

Ini late post banget. Tapi gapapa lah, mau share aja kalo biasanya habis 500 ribuan buat ke karimun kali ini aku hanya bermodalkan 250 ribu. Kamu ga salah baca kok, emang cuma 250 ribu ga lebih  satu sen-pun. Dan 250 ribu itu udah termasuk makan lho ya.
Berawal pas lagi rapat diksar KSR dan tiba- tiba Mas Aziz, Mbak Dewi dan Mas Alif menawariku untuk bergabung ke dalam trip Karimun Jawa, aku langsung semangat mengiyakan tawaran tersebut tanpa mempertimbangkan kalo pas hari H itu aku ada pradik ijo. Apalagi tambah semangat buat ikutan setelah Mas Alif bilang kalo biaya yang kemungkinan bakal dikeluarin cuma berkisar antara 230ribuan aja. 
Malam sebelum keberangkatan Mbak Dewi menjemputku ke kosan untuk briefing bareng mas alif. Dan saat itu aku juga baru tau kalo mas alif baru aja dari Karimun dan pulang ke semarang di hari itu juga, padahal besok dianya bareng kita berangkat ke karimun lagi..... waaaah! Dalam briefing singkat tersebut, akhirnya saya tau siapa saja yang ikutan ke karimun. Yaitu mas aziz, mbak dewi, mas catur, mas alif, dan aku. Yes. Cuma berlima kita ke karimunnya. Mas alif ngelist barang- barang yang musti dibawa dan perkiraan total biaya yang bakal dikeluarin. Dan estimasi biaya per orang adalah 250 ribu, udah termasuk makan penginapan snorkelling dan diving. Melenceng dari perkiraan awal yang cuma 230ribu, karena jumlah personel yang ikut ga bisa mencukupi sepuluh orang. Malem itu juga kita masih berusaha buat nyari personil lagi. Lebih murah dari 250 ribu dan kita ke karimun, wow it's amazing. Coba kita berhasil dapet tambahan personel. Andai. Tapi karena waktu yang udah mepet banget, yaaa tetep aja kita berlima berangkatnya. 
Dan kalian tau kita berangkat jam berapa? Empat pagi, meeeen! Ya. Dan ga ada ngaret- ngaretan pas itu. Saya dateng posko jam 4 kurang, dan cuma mbak dewi yang belum dateng. Mas aziz dan mas alif tidur di posko setelah briefing semalem dan mas catur datang lebih dulu dari saya. Dan perjalanan dimulai pagi itu.
Dimulai dengan perjalanan ke Jepara dengan kuda besi beroda. Jalanan masih lengang dan saat adzan subuh berkumandang kita telah sampai di Demak, akhirnya kita menyempatkan diri untuk ke Masjid Agung Demak. Seusai menunaikan Solat Subuh, kita melanjutkan perjalanan. Kembali jalan masih cukup sepi. Sialnya aku yang malam sebelumnya baru bisa tidur jam 12 malam dan harus bangun jam setengah tiga karena belum sempat packing, diperjalanan setelah Masjid Agung tersebut rasa kantuk menyerangku dengan sadisnya. Sempat beberapa kali tidak sengaja aku sampai ketiduran. Helmku dan helm mas aziz berkali- kali saling beradu karena aku yang terkantuk- kantuk. Jujur aku sangat tersiksa diperjalanan demak- jepara tersebut karena ngantuk yang luar biasa mahadahsyat tersebut. Ah rasanya mau cepat- cepat sampai ke Marina dan naik kapal kemudian tidur.  Akhirnya sekitar pukul setengah tujuh kita sampai di Pantai Marina. Mas Alif langsung menemui kenalannya yang ada di sana dan mengurus tiket kapal serta membeli sarapan di warung. Aku, mba dewi, mas aziz, dan mas catur menunggu di tempat parkir sembari makan kuaci merk cia- cia (ini perdana aku makan kuaci merk cia- cia, enak juga tenyata, sebelumnya aku setia mengkonsumsi kuaci cap gajah) hingga akhirnya mas alif dan temannya itu kembali kemudian meminta mas aziz dam mas catur untuk memarkirkan motor di tempat temannya mas alif (aku lupa namanya -_- kalo ga salah namanya Mas Ari, kalo ga salah sih hehehe). Seusai menitipkan motor, mas alif menunjukkan kamera waterproof yang dipinjamkan kepadanya secara cuma- cuma. Ah beruntung sekali kita :) Tiket kapal sudah ada di tangan, dan kita mulai melangkahkan kaki menuju kaki. Perjalanan sesungguhnya di mulai. 
Kita naik kapal sekitar jam setengah delapan, sementara kapal berangkat jam sembilan kurang. Kapal penuh sesak oleh penumpang, tidak ada kursi penumpang yang kosong, kita hanya mampu menemukan tiga kursi kosong dan kemudian kita pakai untuk meletakkan barang- barang. Kemudian kami duduk di tangga seraya menyantap nasi bungkus isi ikan dan sayur yang murah bin enak itu. Yummy! Selesai makan kita mencari posisi di parkiran kendaraan yang kosong untuk dijadikan tempat untuk istirahat. Akhirnya kita berhasil menemukan tempat yang pas dan cukup longgar untuk menggelar dua buah matras. Aktifitas kita di kapal cukup monoton, awalnya kita makan kuaci, ngobrol dikit, kemudian satu persatu diantara kita tumbang dan memutuskan untuk tidur, yaah hanya seperti itu aktifitas kita di kapal. Hingga akhirnya jam menunjukkan pulul tiga kurang, dan kepulauan karimun jawa telah terlihat di pandangan kita. Sebentar lagi untuk pertama kali aku menjejakkan kaki di pulau karimun, pulau yang tersohor namanya itu. 

.....Bersambung.....
Read More

Jumat, 15 Juni 2012

Ngapakers Sejati.

Pertama kali masuk kuliah, saya sangat tertarik dengan apa itu yang disebut: ngapak. Menurut saya ngapak adalah salah satu dialek paling menarik. Mendengarkan ibu- ibu warteg berbincang dengan rekannya menggunakan dialek yang satu ini berasa seperti hiburan tersendiri. Apalagi saat saya pertama kali mendengarkan kosa kata- kosa kata seperti: kencot, inyong, dll. Itu sangat lucu bagi saya.
Dan akhirnya saya mengenal duo ngapak di kampus saya. Taraaaa.... Taraaaaaa.......
Sebut saja Inay dan Nana.
Nana ini kalem banget orangnya, hobinya senyam- senyum tiap kali saya ngomong. Keponakan dari dosen Psikologi Sosial ini, juga merupakan orang pertama yang mengetahui rahasia saya. Rahasia saya tentang Bidam dan Salyeong- gwan. Dia juga yang (ga tau ini demi aku atau tidak, tapi aku anggep aja ini demi aku) membolos salah satu jam kuliah untuk menemani saya melakukan sebuah misi. Pokoknya, Nana ini orang yang sangat baik dan saya percaya. Setidaknya, ditangan dia rahasia saya tidak menyebar dengan sangat mudahnya selayaknya bau kentut. 
Kalau Inay ini orangnya lincah, gesit, dan bisa dibilang jelmaan cowok dilihat dari kondisi fisiknya yang tahan banting. Salut saya sama dia. Ga ada capeknya. Ngapakers yang satu ini, sangat berjasa dalam kehidupan saya. Ya, dia telah banyak membantu saya. Mulai dari bikin saya bisa ngobrol sama Salyeong-gwan,hadap- -hadapan, nememin seharian, bahkan nelponin taksi untuk saya. Inay kerap kali mengucapkan kata- kata yang membuat saya meleleh. Bisa dibayangkan tidak bahwa saya melting karena dia? Diantara banyak ucapannya, saya paling menyukai:
Cinta itu jangan dipendam.. ga bakalan tumbuh pohon duit kok.. yang ada malah tumbuh pohon galau. hayoloh..
*) ini sebenarnya belum selesai. Tapi karena mau posting tentang lampu kamarku jadinya harus diposting duluan. 
Read More

Sabtu, 26 Mei 2012

BIDAM AND THE CHICKEN WAS EATING ICE CREAM

Read More

Jumat, 25 Mei 2012

You are My Love


Drama "내게 거짓말을 해봐 Lie To Me" OST Part.4
Release Date: 2011,06,08
Ga ngerti artinya, tapi aku suka lagunyaaa :) Suaranya Kim Yeon Woo emang keren banget. Suka juga sama nyanyian dia yang jadi soundtrack di Bad Guy, Sometimes I Cry Alone. Salah satu yang saya suka dari drama korea adalah lagu- lagu ballad yang menjadi soundtrack-nya. Terlepas dari kualitas vocal-nya, penghayatan para penyanyi korea emang sangat bagus. Jadi tanpa ngerti artinya, saya langsung bisa merasakan isi lagu tersebut.
Read More

Jika Aku Menjadi Relawan

Sebuah judul essay yang dibuat untuk tugas Pradik KSR, Jika Aku Menjadi Relawan. Menulis tugas essay tersebut seraya ditemani oleh tayangan Indonesian Idol membuat saya sedikit ogah- ogahan dalam mengerjakannya. Tapi untunglah, tugas tersebut dapat terselesaikan sesuai dengan ketentuan (2 halaman folio).
Masih sangat segar dalam ingatan saya, pertama kali mendapat informasi pendaftaran Penerimaan Anggota Baru (PAB) 2012 KSR adalah lewat seorang kawan bernama Inay. Dan hari itu (katanya) adalah pendaftraan hari terakhir. Sialnya, saat itu saya sedang ada acara dan tidak bisa daftar ke PKM. Ya sudahlah, saya pasrah saja dan berniat akan mengikuti PAB 2013. Tapi tanpa diduga- duga sebuah SMS masuk ke HP saya, dari si Nana, inti dari SMS-nya ialah:
Pendaftarannya masih sampai besok, kok.
Seketika saya menghela napas panjang saking leganya. Untunglah, begitu pikir saya.  Dan pada hari Rabu-nya, saya bersama Apsari mendatangi Posko KSR berniat untuk membayar uang pendaftaran dan menyerahkan syarat- syarat lain.
Kini, saya bersama calon Diklat 15 lainnya tengah menjalani rangkaian alur Penerimaan Anggota Baru (PAB) 2012 KSR UNDIP. Sebuah perjalanan untuk menjadi seorang relawan. Kata Komandan, KSR bukanlah tempat untuk mencari organisasi akan tetapi di dalam KSR kami akan belajar untuk menjadi penolong pertama. We are the first aider, seperti itulah jargon yang kami miliki. 


Kelompok outbond Diklatsar


Kelompok gabungan "rinso"

Diklatsar

Materi Perawatan Keluarga, Diklatsar

Belajar pasang Sprei yang bener, hehehe
Pradik 1 

Siap- siap Evakuasi

Kelompok Breathing bersama kambing.
Niat awal buat ikutan KSR sebenernya bukan cuma buat seneng- seneng, tapi pengen dapet ilmu kepalangmerahan. Kalo bisa yaa semoga aja bisa bermanfaat untuk orang lain, Insya Allah.


Read More

Kamis, 24 Mei 2012

Pelajaran di Hari Ini

Hari ini saya belajar tentang:
Akan tiba hari dimana kita berada pada suatu titik rasa bosan terhadap hal yang sangat kita sukai dimasa lalu.
Read More

© AYU PERMATASARI, AllRightsReserved.

Designed by ScreenWritersArena